MENCOBA MENGHADIRKAN KEBERADAAN BENDA-BENDA YANG BERHUBUNGAN DENGAN TATA CARA KEHIDUPAN DAN BUDAYA CINA PERANAKAN DI INDONESIA PADA JAMAN DULU SECARA BEBAS DAN SUBYEKTIF.

Monday, February 25, 2019

STRAITS CHINESE SILVER BETEL NUT SET WITH OCTAGONAL WOODEN BOX















SET KINANGAN PERAK PERANAKAN 
Perak, kayu lapis lacquer lukis prada & rotan
Abad 19, Palembang, Sumatera Selatan & Jawa, Indonesia
22 cm x 22 cm x 20 cm
Berat biji perak 281 gram
Benda terpakai, ada lecet, kelupas & tusir sedikit-sedikit
Lis rotan gantian lama, secara keseluruhan relatif masih baik

Biji perak kinangan berasal dari Jawa, sedangkan kotak kayu lacquer lukis prada oktagonal seperti ini umumnya berasal dari Palembang, Sumatera,
Area penyebaran kotak untuk kalangan Peranakan ini dapat dijumpai hingga pulau Jawa dan sekitarnya. Suatu siklus perniagaan pada jaman dahulu, sama seperti batik yang berasal dari Jawa dapat ditemukan diberbagai plosok Sumatera dan wilayah lain (hingga manca negara).

Era kotak ini umumnya berasal dari abad 19, dibuat oleh para pengrajin Cina yang berasal dari daerah Canton & Amoy, Guangzhou, Cina yang banyak bermigrasi ke Palembang pada abad 17 - 18 Masehi.
Dibuat dengan menggunakan tehnik & material yang sama persis seperti umumnya benda export dari Cina. Kualitas lacquer yang baik, pengerjaan kayu tehnik tinggi hingga lukisan prada yang detail mengalir menjadi pembeda dengan benda benda sejenis di-era berikutnya ketika telah terjadi adaptasi yang menghasilkan bentuk baru yang kita kenal identik sebagai benda 'lacquer Palembangan'.

Zold - Bekasi

Thursday, February 21, 2019

PERANAKAN CHINESE GLASS OIL LAMP














1 BUAH GELAS LAMOU MINYAK PERANAKAN / TINGCOA
Kaca kristal dan kayu rosewood / Hongmu Suanci (紅酸枝木) dengan lacquer
Akhir abad 19, Jawa , Indonesia
Tatatan kayu : 14 cm x 14 cm tinggi 9,5 cm
Gelas kristal : diameter 11,5 cm tinggi 29 cm
Total ; 14 cm x 14 cm, tinggi 37 cm
Ada 1 cuil tipis pada bibir gelas dan sedikit lecet pada tutup, relatif masih baik

Lampu minyak peranakan yang diletakkan pada meja altar leluhur atau dewa.
Dinyalakan pada upacara perayaan / festifal atau setiap malam hari ketika melaksanakan sembahyang dupa pada dewa / leluhur.

Lampu tingcoa seharusnya berjumlah 2 pasang, dan gelas pada set ini bukanlah asli bawaannya karena seharusnya mempunyai ukuran kaki yang sama dengan lubang tatakan kayu. Tetapi penggabungan seperti ini adalah hal yang umum terjadi mengingat betapa seringnya benda tingcoa didapat secara terpisah.

Untuk kebutuhan lampu tingcoa , gelas kristal dipesan secara khusus dari Eropa, umumnya negara Eropa Timur seperti Chekoslovakia / Bohemia yang terkenal dengan kualitas pengerjaan kristalnya.
Dengan hiasan cukit / faset, kebeningan, kekerasan dan bobot yang melebihi kaca / gelas biasa, kaki gelas tincoa juga mempunyai bentuk khas, umumnya sangat tebal agar tidak mudah terjatuh.

Pada wadah gelas di-isi bahan bakar minyak ikan paus atau minyak tumbuhan hingga minyak 'klenteng' di-era modern, sumbu kapas mengapung diatasnya dengan bantuan lempeng kecil kayu 'apung'. Tutup dibuka ketika menyala, untuk mematikan cukup hanya dengan mengembalikan 'tutup' pada posisinya. Ini adalah praktek penggunaan lampu tingcoa yang umum ditemukan di rumah Peranakan seputar pulau Jawa dimasa lalu.

Hal yang berbeda menurut beberapa literatur buku 'luar' yang menyatakan penggunaan tingcoa adalah meletakkan minyak pada bagian 'tutup' yang diletakkan terbalik didalam gelas. Menurut saya pribadi penggunaan seperti itu adalah selera personal atau kelompok kecil tertentu, bukan kebiasaan secara umum terutama untuk Peranakan di pulau Jawa.
Bisa juga praktek minyak dalam tutup hanya pada jenis tingcoa untuk acara khusus, tidak menyala / dipergunakan sepanjang hari seperti pada Peranakan di Jawa.
Untuk penggunaan rutin membutuhkan hal praktis dan efisien, hal yang menjadi ciri karakter etnis Cina diseluruh dunia. Meletakkan minyak pada tutup tidaklah efisien karena harus menuang setiap kali ingin dipergunakan atau membiarkan minyak terbuka terus tampa proteksi walau tidak dinyalakan. Hal terseut juga mengesampingkan sisi estetika design tingcoa yang terlihat megah terutama ketika dalam posisi tertutup di siang hari.

1 buah set lampu tingcoa :
Zold - Bks

Thursday, February 7, 2019

PERANAKAN CHINESE SILVER PLATED TEA CUP












1 BUAH CAWAN TEH PERANAKAN
Logam lapis perak tebal
Akhir abad 19, Cina
Marking 'Sishui Sam Cheong Gongsi ' / 'Pesanan Perusahaan Sam Cheong Surabaya'
5,9 cm x 8 cm, tinggi 5,4 cm
Berat 58 gram
Benda terpakai, relatif masih baik & utuh

Cangkir pesanan perusahaan Sam Cheong Surabaya dari Cina untuk pemasaran kaum Peranakan di pulau Jawa dan sekitarnya.
Benda yang unik dan bermakna bagi catatan Peranakan di Indonesia.
Lapisan peraknya tebal, butuh 3 - 4 kali tes penggosokan pada 1 titik yang sama untuk mencapai lapisan logam dasarnya, bila hanya 1 - 2 kali akan terkecoh mengiranya sebagai perak solid.

Motif cangkir terukir seekor burung puyuh diantara pohon bambu dan sisi lainnya terdapat motif bunga anggrek diantara ilalang liar.
Burung puyuh dikagumi bangsa Cina akan keberanian dan semagat juangnya.
Burung puyuh kombinasi pohon bambu melambangkan kedamaian, kekuatan tersembunyi dan daya tahan.
Bunga anggrek identik sebagai simbol kehalusan budi pekerti & ke-adaban, bunga anggrek diantara ilalang liar mengukuhkannya sebagai superioritas intelektual diantara kebanyakan / umum.

1 buah cangkir :
Zold - Jakarta

NYONYA WARE BOWL & COVER















1 SET MANGKOK & TUTUP NYONYAWARE
Porselen lukis enamel panca warna & gilding emas
# Tutup mangkok : Kakiemon akhir abad 19 / awal 20, Jepang
# Mangkok : akhir abad 19 / awal abad 20, Jingdezhen, Cina
Diameter 12,9 cm, tinggi total 9,5 cm
Benda terpakai yg masih baik & utuh

Walaupun tutup kakiemon bukanlah jodoh asli dari mangkok tetapi masih cukup serasi karena kombinasi warna yg mirip dan sama-sama mempunyai motif burung Phoenix berukuran besar.
Kombinasi didapat sudah seperti ini dari pemilik sebelumnya, hal yang kadang terjadi pada kehidupan dirumah Peranakan ketika perabotan keramik bercampur baur menjadi satu terjadi kombinasi & improfisasi sesuai kebutuhan pemakaian, atau ketika salah satu ada yg berkurang / pecah.

Tutup kakiemon Jepang ini mempunyai dekorasi pengerjaan yang detail, salah satu yang terbaik terutama untuk motif burung Phonix-nya. Begitu pula pada mangkok, motif dibuat dengan tingkat pengerjaan yang tidak kalah baiknya.

Zold - Bekasi