MENCOBA MENGHADIRKAN KEBERADAAN BENDA-BENDA YANG BERHUBUNGAN DENGAN TATA CARA KEHIDUPAN DAN BUDAYA CINA PERANAKAN DI INDONESIA PADA JAMAN DULU SECARA BEBAS DAN SUBYEKTIF.

Wednesday, October 26, 2016

STRAITS CHINESE SILVER BELT WITH BIRDS NAME PATTERN











SABUK PERANAKAN DENGAN NAMA BURUNG
Perak kadar baik
Awal abad 20, Jawa, Indonesia
Panjang 80 cm x 4,3 cm
Berat sekitar 166 gram
Benda terpakai yang masih baik

Sabuk dengan motif nama-nama burung adalah salah satu khas sabuk Peranakan Cina di Indonesia, menunjukkan adaptasi unik dengan budaya lokal.
Motif burung-burung yang dipergunakan adalah burung yang populer dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, sekalipun terkesan sangat 'lokal' motif-motif burung tersebut masih terkoneksi / sinkron dengan simbol burung filosofi Cina, semisal puyuh, merak, merpati, burung hantu / tjelepoek dan lain-lain.

Walau kadang sepintas terlihat mirip-mirip antara beberapa jenis burung, motif ini mempunyai semacam 'pakem' bentuk di kalangan pengrajin perak Peranakan. Akan terlihat sedikit banyak persamaan sebuah motif jenis unggas antara satu garapan dengan yang lain, walaupun berbeda pengrajin di waktu yang berbeda pula.
Persamaan signifikan biasa terjadi pada bentuk sayap, paruh dan posisi menghadap / formasi, kadang pada jumlah burung.

Sabuk ini hadir tampa kepala sabuk, memang begitu aslinya, ini adalah tipe yang juga di temukan dalam variasi sabuk perak Peranakan, walau tidak se-umum jenis sabuk ' badan + kepala'.

Dengan panjang 80 cm dan terdiri dari 22 panel, ukiran mempunyai 19 jenis burung / unggas yang berbeda satu sama lainnya, hanya 3 jenis burung yang mengalami pengulangan 2 kali.
Nama burung dituliskan menggunakan Ejaan Lama / Ejaan Van Ophuijsen, menunjukkan periode masa pembuatan dan karakteristik Indonesia.

Zold - Jakarta

DUTCH COLONIAL SILVER CURTAIN HOOKS










GANTUNGAN KELAMBU MOTIF EROPA
Perak kadar baik dan mata 'intan'
Akhir abad 19 / awal abad 20, Jawa, Indonesia
Tinggi 18 cm x 9,6 cm
Berat total sekitar 183 gram
Ada penyok sedikit-sedikit pada bulatan tengah, relatif masih baik

Gantungan kelambu yang di gunakan oleh kaum Peranakan Cina, Belanda / Eropa atau priyayi Jawa.
Motif, cara pembuatan dan struktur khas Eropa, berkesan seperti mahkota dengan salib kecil di atasnya. Hiasan batu ' inten' pada bagian tengah gantungan kelambu lumayan jarang di jumpai.

Zold - Tanggerang

Wednesday, October 12, 2016

STRAITS CHINESE EMBROIDERED SLIPPERS













SELOP SULAM PERANAKAN
Benang emas, kain beludru, kayu, kulit dan paku kuningan
1920an, Jawa Tengah, Indonesia
Marking toko sepatu pembuat sudah tak terbaca
24,5 cm x 8,5 cm, tinggi 3,7 cm
Benda terpakai yang sudah kurang baik
Ada bagian beludru yang sudah aus, ada sobek dan cuil sedikit-sedikit.
Bagian kulit halus pelapis atas pijakan kaki sudah tidak ada
Salah satu selop hak kayu bagian bawah sudah erosi dan salah satu sisi beludru sudah tak persisi.

Selop ini berhiaskan burung merak, melambangkan status sosial tinggi, kekuasaan, kehormatan sekaligus kecantikan.
Walau tidak dalam kondisi terbaiknya, selop ini mungkin masih bisa menambah variasi koleksi selop peranakan. Mengingat usianya yang uzur dan prioritas utama 'point of interest' terletak pada hiasan kepala selop, baik yang berupa sulaman atau rangkaian manik-manik.

Hiasan selop ini biasanya dibuat sendiri oleh  pemilik secara personal. Keahlian menjahit, menyulam dan merangkai manik adalah wajib dikuasai oleh kaum wanita Peranakan Cina pada waktu dulu. Keahlian yang umum dimiliki, kalau sekarang se-umum kemampuan wanita bisa membaca menulis dan mengetik untuk gaul di media sosial.

Waktu untuk membuat bisa mencapai hitungan minggu atau bulanan, tergantung keahlian, kerumitan dan berapa masa senggang yang dimanfaatkan. Setelah selesai, sulaman hiasan biasanya diserahkan ke toko pembuat sepatu untuk di buat menjadi selop utuh. Kadangkala toko pembuat sepatu juga menyediakan hiasan kepala selop, sehingga untuk wanita yang 'malas' bisa mendapatkan selop di toko tampa perlu bersusah payah,
Sebaliknya ada juga selop yang dibuat seluruhnya tampa jasa ahli pembuat sepatu, dengan alasan kenyaman, kemandirian atau karena bermukim di tempat yang terpencil sehingga belum ada toko ahli sepatu di kotanya.

Zold - Banten

Saturday, October 8, 2016

STRAITS CHINESE WOODEN RICE SERVING SPOON # 3














CENTONG NASI CINA PERANAKAN # 3
Lacquer gincu di atas kayu jati
Awal abad 20, Jawa Tengah
30 cm x 11 cm, tinggi 12,5 cm
Ada 1 gerepes, relatif masih baik

Centong dengan motif ukiran daun sawi putih dan biji benih bunga lotus.
Sawi putih termasuk simbol penting dalam filosofi Cina, mempunyai pengertian sebagai sesuatu yang 'murni' atau tiada bernoda. Bersama dengan lobak, adalah jenis sayuran utama dalam kehidupan keseharian bangsa Cina, sayuran yang dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, baik kaya atau miskin. Ke-dua sayuran berwarna putih ini melambangkan kemurnian, pusaka dalam kehidupan keluarga Cina.

Biji / benih lotus identik sebagai anak atau keberlangsungan keturunan yang terus menerus / berkesinambungan.
Gabungan motif sawi putih dan biji benih lotus pada ukiran centong untuk ceremoni pernikahan ini menyimbolkan itikat baik ke-dua mempelai untuk membangun rumah tangga dengan fondasi bersih dan murni, menghasilkan keturunan anak terus menerus ( banyak ).

Selain dengan motif yang relatif jarang tadi, centong juga mempunyai bentuk yang unik. Ukuran tidak lebih panjang dari biasanya, hanya bentuk terasa lebih masif karena lebih lebar, tebal, kekar dan kuat, ukuran yang di sukai kaum hawa, hehehe,,

1 centong tampa wakulnya :
Zold - Surabaya

Friday, October 7, 2016

PERANAKAN CHINESE WOODEN RICE SERVING SPOON # 2














CENTONG NASI CINA PERANAKAN # 2
Lacquer gincu di atas kayu jati
Awal abad 20, Jawa Tengah
37,5 cm x 11 cm, tinggi 13,5 cm
Benda terpakai yang masih baik

Mempunyai ukuran lebih besar dari umumnya centong nasi Peranakan, juga motif berupa kepala burung bangau / crane yang kemungkinan telah banyak bercampur dengan budaya Jawa, sebuah proses asimilasi yang telah berlangsung sejak abad 4 atau 5 Masehi. Patina gincu pada gagangnya adalah sebuah ke-indahan perjalanan waktu dan pemakaian.

1 buah centong besar tampa bakulnya :
Zold - Jakarta