MENCOBA MENGHADIRKAN KEBERADAAN BENDA-BENDA YANG BERHUBUNGAN DENGAN TATA CARA KEHIDUPAN DAN BUDAYA CINA PERANAKAN DI INDONESIA PADA JAMAN DULU SECARA BEBAS DAN SUBYEKTIF.

Wednesday, August 20, 2014

EMBROIDERED CHINESE LOTUS SHOES











                           Photo via Sisterwolf, Maidens with Bound Feet, c.1880

SEPASANG SEPATU SULAM KAKI " LOTUS "
1900 - 1930, Cina
Sulam tangan dengan benang sutra dan emas di atas kain beludru
16 cm x 6 cm, tinggi 7,5 cm
Benda tua dengan kondisi belum terpakai / N.O.S, beberapa bagian sulam ada yang sudah menipis atau hilang, secara keseluruhan masih baik

Tradisi membebat kaki sejak usia dini ( 4 - 9 tahun ) supaya kaki menjadi mirip / identik dengan kuntum bunga lotus / padma adalah tradisi kuno Cina sejak abad 10. Bentuk kaki mungil seperti lotus ini dianggap mempunyai nilai strata dan eksotisme tinggi di mata pria Cina jadul. Tradisi yang di mulai dari lingkungan kekaisaran dan ningrat Cina yang kemudian menyebar ke masyarakat umum sampai pedesaan. Tradisi yang sebenarnya "mengerikan " ini amat susah dilarang, bahkan seorang Kaisar pun tak mampu menghentikan tradisi ini dari rakyatnya. Hanya pemerintahan nasional komunis yang mampu benar - benar melenyapkan tradisi ini pada tahun 1949, dengan ultimatum bahwa wanita yang ber"kaki lotus" tidak efisien untuk pembangunan negara. Kalau tertarik bisa baca uraian ringkasnya di Wikipedia tag " foot binding ".

Walaupun benda ini di dapat di Jawa, Indonesia, tradisi " kaki lotus " tidak di kenal di Peranakan Indonesia. Kebanyakan pendatang dari Cina daratan ke pulau Jawa menikah dengan wanita pribumi, buat Nyai - Nyai ini tentu adalah hal yang mengerikan menerapkan tradisi " kaki lotus " pada anak perempuannya.
Wanita - wanita yang memiliki ' kaki lotus' di Indonesia adalah pendatang totok, yang kakinya sudah di 'bubut' sejak dari Cina Daratan. Wanita Cina di Jawa yang terakhir 'ter-rekam' mempunyai ' kaki lotus ' terjadi sekitaran tahun 1940an dengan usia lanjut. Dan diperkirakan "wanita berkaki lotus ' sudah tidak ada lagi / punah di pulau Jawa sejak 1950an. Walaupun hanya singkat, sepatu lotus turut mengisi perjalanan sejarah Cina Peranakan di Indonesia.

Sepatu ini sepertinya di bawa atau di import dari Cina Daratan, masih belum terpakai, ukuran sepatunya masih fleksibel, karena biasanya benang jahitan bagian belakang sepatu dipotong untuk ditambahkan kain, menyesuaikan ukuran kaki pemilik. Sepatu lotus seperti ini lumayan jarang tersisa di benda - benda Peranakan, apalagi dengan sulaman se 'rajin' ini.

Zold-Jakarta

No comments:

Post a Comment