MENCOBA MENGHADIRKAN KEBERADAAN BENDA-BENDA YANG BERHUBUNGAN DENGAN TATA CARA KEHIDUPAN DAN BUDAYA CINA PERANAKAN DI INDONESIA PADA JAMAN DULU SECARA BEBAS DAN SUBYEKTIF.

Friday, November 9, 2018

CINEMA ADVERTISING 'BATIK THE TJIEN SING' LANTERN GLASS SLIDE







2 BUAH SLIDE BIOSKOP IKLAN BATIK 'THE TJIEN SING'
Gambar slide dalam 2 lapis kaca
Firma The Tjien Sing, Bandung
1920 - 1930an
8,2 cm x 8,2 cm tebal 3 mm
Kondisi relatif masih baik

Iklan bioskop era kolonial Belanda untuk agen / cabang penjual batik The Tjien Sing dan batik Tee Boen Kee di Bandung. Bahasa menggunakan ejaan lama Van Ophuijsen bercampur bahasa Belanda.

Perusahaan batik The Tjien Sing yang berasal dari Jogjakarta adalah salah satu pembuat batik Peranakan Cina terkemuka, tokonya bernama 'Toko Batek Njonja Sing' berada di sekitar daerah Ngabean Jogjakarta.

Terlihat selain menjual batik The Tjien Sing, agen batik ini juga menjual produk batik dari Tee Boen Kee, pembuat batik yang tidak kalah tenarnya dari The Tjien Sing.
Perusahaan batik Tee Boen Kee berlokasi di daerah Palmerah Utara, Batavia.

Slide iklan bioskop era Ned Indie adalah salah satu media promosi yang sedikit tersisa, kelangkaannya jauh melebihi iklan dalam bentuk media lain seperti dari kertas atau bahan enamel.
Kelangkaan terbentuk selain dari usia dan sifatnya yang rentan rusak / pecah, juga dari sifat iklan slide yang cenderung lebih regional tidak masif mengglobal, cenderung dibuat dalam jumlah terbatas seperlunya saat itu.
Para pegawai pembuat  batik Njonja Sing di Jogjakarta pada tahun 1940an
Foto boleh nyolong dari Google.

Para pembuat batik Tee Boen Kee di Palmerah Utara, Batavia pada tahun 1930an
Foto lagi-lagi nyolong di Google.

2 slide iklan langka :
Zold - Jakarta

CINEMA ADVERTISING 'DEPOT HOK LAY' LANTERN GLASS SLIDE













5 BUAH SLIDE BIOSKOP IKLAN 'DEPOT HOK LAY'
Gambar slide pada kaca 2 lapis
Depot Hok Lay, Malang, Jawa Timur
1940an - 1950an
8,2 cm x 8,2 cm tebal 3 mm
Ada 1 buah retak / pecah disalah satu sisi

Hok Lay adalah rumah makan Peranakan yang terkenal di kota Malang, buka sejak tahun 1946 dan masih eksis hingga saat ini.
Alkisah menunya tidak banya berubah, mempertahankan tradisi yang diwariskan generasi sebelumnya. Begitu juga interiornya, masih bernuasa jadul hingga saat ini.
Yang berubah hanyalah nama jalannya, dulu bernama Djodipan 10 sekarang K.H. Ahmad Dahlan No.10.

Menu andalannya seperti dalam gambar & tulisan iklan bioskop ini adalah es fosco, minuman olahan sendiri yg dikemas dalam botol merk coca-cola. Juga terkenal dengan lumpia dan tentu saja mie pangsit 'cwie mie'nya. Pada slide berumur paling tua dari depot ini juga mempromosikan es puding 'manalagi', menu yang juga masih ada sampai sekarang

Iklan seperti ini pada jaman dulu tentunya hanya diperuntukkan untuk masyarakat setempat di bioskop-bioskop lokal. Dibuat secara terbatas, eksklusif untuk wilayah dimana produk itu hendak dipasarkan. Tentu semakin kecil usahanya semakin sedikit jumlah yang dibuat sesuai dengan kapasitas usahanya. Maka slide Hok Lay ini hanya beredar dengan jumlah yang sangat terbatas.

Ke 5 slide menunjukkan promosi usaha depot Hok Lay dalam kurun waktu sekitar 10 tahun di bioskop-bioskop kota Malang,, yang tertua tertanggal 18 Agustus 1948 dengan ilustrasi warna hitam putih klasik. Salah satu dari yang lain bertanggal 20 September 1957 dengan ilustrasi & warna khas tahun 50 - 60an.

5 slide bioskop :
Zold - Jakarta

Friday, November 2, 2018

YIXING SUGAR POT & MILK JUG















TEMPAT GULA & SUSU / CREAMER YIXING
# TEMPAT GULA
Lukis enamel diatas terakota
1910 - 1930an, Yixing, Cina
Marking relief seperti naga
14 cm x 10 cm, tinggi 8,5 cm
Ada 1 cuil / lecet pada bagian dalam lubang pot
Ada retak tembus dan 2 cuil besar pada bagian dalam tutup teko
1 pot tempat gula :
Zold - Jogja

# TEMPAT SUSU / CREAMER
Lapis enamel dan terakota
1920 - 1940an
Marking 2 huruf Hanji
10,5 cm x 8 cm tinggi 9 cm
Masih utuh dan baik
Kesan seperti cuil hanyalah lapisan enamel yang tidak menutup sempurna
1 tempat susu :
Zold - Jakarta

GLAZED YIXING TEA BOWLS #4










2 CANGKIR TEH YIXING
1910 - 1930, Yixing, Cina
Glasir hijau dan enamel di atas terakota
Diameter 7,3 cm x tinggi 4,7 cm
1 buah utuh, 1 buah ada lecet sedikit

Benda - benda produksi Yixing mempunyai keterkaitan yang erat dengan Peranakan di Asia Tenggara, banyak produknya di buatkan khusus untuk pangsa pasar ini. Misalnya teko - teko Yixing banyak yang ada penambahan logam, baik perak ataupun kuningan, hal yang sebenarnya jarang terjadi diluar wilayah ini. Begitu juga dengan cangkir - cangkir berglasir hijau banyak di temukan di Peranakan Asia Tenggara dibandingkan tempat lain.

Cangkir - cangkir ini juga lumayan fariatif, ukuran terkecil yang pernah kami temui berdiameter 3 cm, hingga terbesar sekitar 7,5 cm. Dekorasinya juga berbeda - beda, polos, ada lambang / huruf Cina atau yang bergambar dengan warna enamel.

Cangkir - cangkir ini selain dipakai untuk minum teh sehari - hari, juga sering dipakai di-isi teh / arak untuk meja altar Dewa atau leluhur, biasanya cangkir jarang di cuci, kembali di isi teh setiap kali mengering / berkurang karena penguapan. Sayangnya sering kali ketika mendapatkan cangkir - cangkir seperti ini sudah dalam keadaan dibersihkan, padahal jejak teh yang tertinggal dari ratusan sampai ribuan kali penguapan bisa menjadi bukti sahih perjalanan cangkir ini ketika masih berfungsi sebagai bagian dari ritual budaya Cina Peranakan.

2 buah cangkir :
Zold - Jakarta

YIXING ZISHA COASTER













3 BUAH TATAKAN CAWAN YIXING
Terakota Yixing
1970 - 1980an, Yixing, Cina
Sekitar 12,3 cm x 7,3 cm, tinggi 1,3 cm
Benda belum terpakai / N.O.S. Salah satu ada 2 chip di bagian bawah

3 buah tatakan tampa cawan dan rombongannya :
Zold - Jkt