MENCOBA MENGHADIRKAN KEBERADAAN BENDA-BENDA YANG BERHUBUNGAN DENGAN TATA CARA KEHIDUPAN DAN BUDAYA CINA PERANAKAN DI INDONESIA PADA JAMAN DULU SECARA BEBAS DAN SUBYEKTIF.

Wednesday, September 19, 2018

YIXING ENAMEL PAINTED TEAPOT 时大彬紫砂壶 #1














1 TEKO LUKIS BURUNG, BUAH DAN BUNGA
Lukis enamel polychrome diatas keramik terakota
Abad 19, Yixing, propinsi Jiangsu, Cina
Marking 'Yixing Zisha' pada tutup dan 'Shi Da Bin Zhi' pada bawah teko
12,5 cm x 17,5 cm. Tinggi sampai atas penutup 14,3 cm
# Sudah tidak ada saringan dalam teko
# Ada 1 lecet pada bibir lubang atas dan 4 lecet / cip kecil di pinggir bawah teko
Benda tua terpakai yang relatif masih baik

Keramik terakota Yixing dikenal sebagai jenis terakota terbaik diseluruh dunia, tradisi pembuatan yang sudah berabad-abad di Cina membuat keramik ini mempunyai mutu dan daya tahan hampir setara dengan stoneware bahkan porselen Cina.

Teko yang dilukis dengan enamel pancawarna yang cerah ini digemari oleh kaum Peranakan Cina jaman dulu, karena selain tradisi pembuatan teko dari tanah leluhur, warna yang ceria adalah sesuai dengan konsep warna Peranakan yang penuh selebrasi.

Teapot dengan marking 4 huruf Hanji 时大彬製 / Shi Da Bin Zhi (buatan Shi Dabin).
Shi Dabin (1573 - 1648) adalah master pembuat teko Yixing legendaris yang hidup di jaman Ming Wanli hingga Qing Shunzhi. Tentu saja teko ini bukan buatan beliau, tetapi adalah suatu kebiasaan umum di jaman dulu untuk memakai nama pembuat teko legendaris seperti Shi Dabin atau Hui Meng Chen sebagai apresiasi karya mereka sekaligus promosi untuk menunjukkan mutu.
Kadang dikatakan juga bahwa marking teko yang menyandang nama para maestro pembuat teko ini adalah lanjutan dari penerus / turunan mereka, tetapi hal ini sulit dipastikan karena para maestro pembuat teh tersebut adalah seniman besar dan filsuf yang penuh misteri, nyaris seperti legenda.

Hiasan lukisan adalah burung Kepondang (Oriole), bunga sejenis Cempaka (Magnolia), sepasang buah Leci (Lychee) dan dahan mekaran bunga Prunus disisi sebaliknya.

1 buah teko :
Zold - Jateng

No comments:

Post a Comment