MENCOBA MENGHADIRKAN KEBERADAAN BENDA-BENDA YANG BERHUBUNGAN DENGAN TATA CARA KEHIDUPAN DAN BUDAYA CINA PERANAKAN DI INDONESIA PADA JAMAN DULU SECARA BEBAS DAN SUBYEKTIF.
Saturday, October 20, 2018
RARE PALEMBANG LACQUERED CEREMONIAL CONTAINER
TENONG PALEMBANG JUMBO
Lacquer coklat hitam dengan prada diatas kayu
Abad 19, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Diameter 60 cm, tinggi sekitar 32,5 cm
Ada retak dan tambal yang sudah lama oleh pemilik sebelumnya
Ada lacquer dan prada yang sudah lepas / hilang
Kondisi masih diatas 90 %, relatif masih sangat baik untuk benda kayu yang sudah berusia diatas 100 tahun.
Benda langka dengan kualitas museum yang sangat sulit ditemukan, jauh lebih langka dibandingkan 'Tenong Lotus' Palembang yang 'iconik' itu.
Dengan ukuran jumbo sangat besar yang terbuat dari 1 kayu utuh dalam pembentukannya, serta motif dikerjakan sangat detail dan presisi menghasilkan benda impresif dalam wujudnya yang masif.
Tutup berhiaskan motif burung Phoenix dan bunga krisan, benda seperti ini kemungkinan dipergunakan sebagai bagian dari hantaran ceremony perkawinan kaum Cina Peranakan di Palembang. Dengan ukuran yang masif, kualitas bahan dan tingkat pengerjaan yang baik benda ini menunjukkan status sosial pemiliknya dimasyarakat.
Komunitas Peranakan Cina di Palembang mempunyai keunikan tersendiri, benda-benda tradisi yang dihasilkan dari daerah ini mempunyai perbedaan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan Peranakan Cina didaerah lain, seperti di Jawa misalnya.
Ke-khasan dari daerah ini tidak hanya terkenal akan benda lacquernya, perbedaan juga dijumpai pada benda keramik tertentu yang dipesan khusus dari Cina untuk Peranakan daerah ini, contohnya seperti 'cepuk buah' dibawah ini yang berasal dari Jingdezhen.
Palembang adalah salah satu pusat perdagangan yang ramai sejak jaman Sriwijaya. Kontak hubungan dengan Cina sudah terjadi sejak abad 7 hingga 13 Masehi ketika biksu-biksu Cina datang untuk belajar ilmu Agama Buddha di Sriwijaya. Migrasi dari Cina ke Sumatera juga banyak terjadi pada abad 17 - 18 Masehi.
Tehnik seni benda lacquer Palembang berasal langsung dari Cina daratan, pada 1813, 2 buah kapal besar dagang dari Canton & Amoy, Guangzhou tiba di Palembang membawa keramik, sutra dan benda-benda seni kerajinan lainnya. Palembang pada waktu itu adalah daerah perdagangan yang banyak menjual budak, kapas, lilin, rotan, madu, sarang walet, serbuk emas hingga bawang putih + merah dengan kualitas terbaik. Kesultanan yang berkuasa pada masa itu (dihancurkan Belanda pada 1821) meminta pula didatangkan pengrajin dari Cina untuk bekerja dan tinggal di kota Palembang. Pada saat itu tercatat sudah ada 1000 lebih pendatang Cina & Arab yang tinggal disana.
Asimilasi percampuran budaya yang membentuk seni Peranakan sangat kental pada benda tradisi Palembang. Benda lacquer umumnya terbuat dari kayu yang dipahat oleh pengrajin Melayu dan proses pembuatan motif prada lacquer dikerjakan oleh pengrajin Cina. Kerjasama yang menyatu antara kedua etnis ini kadang membuat sulit menarik garis tegas perbedaan mana benda untuk tradisi Cina Peranakan dan mana benda tradisi Melayu.
Seni lacquer Palembang adalah salah satu benda yang diakui & di-apresiasi oleh dunia sebagai hasil seni berkualitas tinggi. Beberapa benda iconik / utama dari seni ini menjadi koleksi museum-museum ternama seluruh dunia.
Koleksi tenong 'lotus' Palembang milik Museum Peranakan Singapore. Roots
Gambar dr buku NUS BABA HOUSE 'Architecture and Artefacts of a Straits Chinese Home', terbitan NUS, 2016, hal. 114.
1 tenong ;
Zold - Bekasi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment