KOTAK 'MANISAN PECI' PERANAKAN
Lacquer hitam, gincu dan prada diatas kayu
Akhir abad 19, buatan Guangdong (Kwantung), Cina untuk Peranakan Asia Tenggara
35 cm x 15,5 cm. Tinggi 26,5 (tertutup) menjadi 41,5 cm (terbuka / digunakan)
Ada 1 cuil kecil yg ditambal, ada ukiran sudut yang telah hilang, piring penancap 'lidi manisan' timah pada bagian atas sudah tidak ada dan lecet sedikit-sedikit.
Relatif masih sangat baik terutama untuk kondisi lacquer dan gilding pradanya.
Untuk kita di Jawa Indonesia terbiasa menyebut kotak 'manisan' segi 6 seperti ini dengan nama 'Manisan Peci' karena mempunyai tutup hitam yang mirip dengan topi peci. Kadang disebut juga 'Manisan 8 Dewa' karena mempunyai ukiran figur 8 Dewa, walau tidak melulu seperti itu, lukisan dan ukiran pada 'manisan' seperti ini malah mayoritas berisi fragmen-fragmen penting dari cerita klasik negeri Tiongkok, seperti kisah peperangan Sam Kok, Hong Sin atau kisah-kisah / petuah legendaris lainnya.
'Manisan' hanya dipergunakan di atas meja altar pada moment / acara spesial saja, seperti tahun baru Imlek, perkawinan, ulang tahun atau hari perayaaan besar lainnya. Ketika tidak dipergunakan, kotak penutup dikembalikan pada posisinya, melindungi ukiran bagian atas tempat menaruh 'persembahan'.
Secara garis besar 'Manisan segi 6' mempunyai 3 ukuran, terkecil dengan rentang 30an cm, medium 34 - 34 cm dan terbesar berukuran sekitar 40an cm, semakin besar ukiran semakin detail dan kompleks.
Wadah untuk menaruh persembahan dibagian teratas mempunyai 2 jenis bentuk yang berbeda antara satu kotak manisan dengan kotak lainnya.
Yang pertama ada yang berupa wadah timah / pewter dengan tiang penancap - dipergunakan untuk jenis manisan buah yang penyajiannya ditusuk dengan lidi / bambu.
Satu lagi berupa piring kayu segi 6 yg berpenyekat untuk memisahkan jenis manisan buah yang satu dengan yang lain -umumnya hadir pada kotak manisan yang berukuran besar.
1 buah kotak ;
Zold - Batam
Hi, adakah ini untuk dijual?
ReplyDelete