MENCOBA MENGHADIRKAN KEBERADAAN BENDA-BENDA YANG BERHUBUNGAN DENGAN TATA CARA KEHIDUPAN DAN BUDAYA CINA PERANAKAN DI INDONESIA PADA JAMAN DULU SECARA BEBAS DAN SUBYEKTIF.

Tuesday, February 17, 2015

KITCHEN QING STONEWARE





PIRING BATU BIRU PUTIH
Keramik "stoneware' lukis warna biru di bawah glasir.
Abad 18 - 19, Guangdong, Cina.
Diameter 26 cm, tinggi 5,5 cm.
Benda terpakai, ada satu retak rambut / hairline.

Salah satu keramik eksport Cina pada abad 17 sampai awal abad 20 ke Asia Tenggara atau dikenal dengan istilah "Kitchen Ch'ing ". Kadang disebut juga sebagai keramik gaya Ming Swatow ( abad 16 - 17 ) karena meneruskan tradisi perdagangan keramik dari daerah ini ( Guangdong & Fujian ) yang terhenti pada abad 17, atau adanya kesamaan motif biru putih yang tidak formal / baku seperti motif keramik imperial / kerajaan. Dan terutama kesamaan pangsa pasarnya untuk rakjat biasa secara umum.

Identitas / ciri umum piring batu jenis ini ada pada lingkaran tampa glasir pada sisi luar dari tengah piring.
Lingkaran coklat ini terbentuk dari bulatan penyangga antar piring - piring yang ditumpuk ketika di bakar. Satu tumpukan piring yang di bakar sekaligus ini bisa mencapai jumlah belasan buah. Cara pembakaran keramik seperti ini jarang dilakukan pada kebanyakan keramik lain. Keramik lain cenderung di bakar dengan penyangga hanya pada bagian bawahnya saja, atasnya tidak di tumpuk dengan penyangga untuk keramik lain. Cara ditumpuk tadi memang hanya untuk pruduksi yang lebih massal.

Piring seperti ini mempunyai variasi banyak bentuk, baik ukuran maupun ragam gambarnya. Gambar kadang lukis tangan langsung, atau perpaduan antara lukis dengan pola yang di cap, glasirnya pun kadang ada yang agak kehijauan. Bentuk piring batu ini diperkirakan masih diproduksi hingga awal abad 20 atau 1920-an dengan kualitas yg semakin menurun.

Piring yang banyak di temukan di Asia Tenggara terutama di Indonesia ini memang terkenal dengan kekuatan dan kesederhanaan motifnya, se-iring perkembangan dunia tekhnologi dalam bidang informasi yang sangat pesat, membantu membuat jumlahnya semakin ter-urai ke pelosok dunia, semakin berkurang jumlahnya di Indonesia.
Zold - Batam

No comments:

Post a Comment