RANJANG PENGANTIN CINA PERANAKAN
Awal abad 20 (1910 - 1930), Jawa Barat, Indonesia
Kayu
rosewood atau
Hongmu Suanci (紅酸枝木) dan jati
Lacquer merah dan lukis tinta pada permukaannya
215 cm x 167 cm, tinggi 231 cm
Benda terpakai yang masih baik, lukisan tinta masih jelas
Ada pergantian ukiran di ke-dua sudut belakang, selain itu semua masih original
Bahan kayu hampir semuanya terbuat dari kayu jenis
Hongmu, hanya bagian rangka tengah dan papan alas dasar ranjang yang terbuat dari kayu jati.
Ranjang jenis ini umumnya ditemukan di daerah Jawa Barat, bahan kayu dan finishing lacquer berbeda dengan yang umumnya kita temuai di daerah Jawa Tengah atau Jawa Timur.
Secara kelangkaan, jenis ranjang ini juga jauh lebih sedikit keberadaannya, dan lukisan tinta dibawah lacquer membuatnya paralel dengan lemari ciho ukir / ciho gambar. Jadi tingkat kelangkaan dan ekslusifitasnya dibandingkan ranjang pengantin umumnya sama seperti membandingkan ekslusifitas ciho ukir / gambar dengan ciho yang lebih umum.
Tipikal ranjang pengantin Cina peranakan di Jawa umumnya dipengaruhi budaya dari Cina bagian selatan. Pengaruh ini sudah berabad-abad ada dan beradaptasi dalam kultur di Jawa, sehingga tidak mengherankan jika beberapa bentuk ranjang tradisional Jawa terlihat menyerupai ranjang Cina, yang paling nyata terlihat di pesisir Jawa Timur dan pulau Madura.
Selain lukisan tinta bunga 4 musim disemua panel pagar, bahan kayu dan kualitas lacquernya juga membuat ranjang ini lebih spesial dan eksklusif.
Jenis kayu yang di-import dari Cina ini adalah jenis
Hongmu atau Suantzi, jenis kayu rosewood yang berwarna merah kekuningan, beberapa orang memilih memasukkan jenis kayu ini sebagai
blackwood. Perbedaan persepsi / pemberian nama untuk jenis kayu dari Cina memang berfariasi dan berbeda menurut daerah atau negaranya.
Jenis furniture tipe ini selain ranjang juga terdapat yang berbentuk kursi bench panjang. Desain dan bahannya adalah berkesinambungan, lacquer lukis tinta, kayu
Hongmu, dan bentuk ukiran yang sama.
Berikut ini adalah contoh / referensi tipikal yang sama dalam bentuk bench, milik sebuah badan lelang Henry Butcher di Malaysia pada
auction Oktober 2016.
Menurut info dr seorang sahabat kami yang berdomisili di daerah Jawa Barat, furniture Peranakan seperti ini adalah tipikal buatan dari
meubilar Guan Ji Hoo di Bandung.
Kakak beradik Guan Ji Hoo berasal dari suku / desa Kong Hu di Guangdong, Cina Selatan, suku yang terkenal dengan keahliannya sebagai tukang kayu.
Mayoritas ahli kayu di pulau Jawa didominasi oleh suku ini yang dalam percakapan sehari-harinya menggunakan bahasa Hokkian.
Ciri khas buatan kedua kakak adik Guan Ji Hoo terletak pada lukisan tinta motif bunganya, juga mungkin penggunaan bahan kayu dari Cina yang berlacquer merah kecoklatan kombinasi dengan kayu lokal jati.
Pengetahuan informasi ini didapat oleh sahabat kami dari kaket buyutnya, informasi berharga untuk literasi budaya Peranakan di Indonesia.
Thanks Mr. H.T
1 buah ranjang tampa sulaman :
Zold - Batam